![]() |
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Serang, Tubagus Entus Mahmud Sahiri. |
SERANG, BantenUpdate79.Com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) mencatat jika penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Perkotaan dan Pedesaan (P2) Tahun 2022 telah melampaui target yang ditentukan. Dari target sebesar Rp110 miliar saat ini terealisasi Rp113, 87 miliar atau 103,52 persen.
“Target PBB P2 pada tahun anggaran perubahan 2022 sebesar Rp110 miliar. Realisasi pajak PBB P2 sampai saat ini Rp113,87 miliar atau 103,52 persen. Penerimaan ini sudah memenuhi target yang diharapkan,” kata Kepala Bapenda Kabupaten Serang, Mohammad Ishak Abdul Raup di sela kegiatan Evaluasi Penerimaan PBB P2 Semester II tingkat Kabupaten Serang di Aula TB. Suwandi, Jum'at, 09 Desember 2022.
Dikatakan Ishak, untuk Kabupaten Serang terbagi antara perkotaan dan pedesaan (P2). Untuk P2 tersebut pihaknya menargetkan dari Rp110 miliar di perubahan.
“Jadi bukan murni. Kita terlampau menjadi Rp113 miliar. Berarti sekitar ada 103 persen untuk pencapaiannya,” pungkasnya.
Lebih lanjut Ishak mengatakan, pada realisasi penerimaan PBB di dalamnya terdapat buku 1, 2 dan buku 3. Berarti buku pedesaan di dalam 103 persen itu kalau misalkan penerimaannya maksimal atau meningkat berarti bisa lebih dari 103 persen pencapaian.
Dari buku 1, 2 dan 3 pedesaan itu, kata dia, targetnya kecil, hanya Rp18 miliar, dan baru terealisasi sekitar Rp9 miliar. Jadi sekitar 52, 5 persen.
“Nah yang pedesaan sedang kita evaluasi sebetulnya permasalahannya apa. Sehingga untuk capaian PBB pedesaan walaupun nilainya secara global kecil dari Rp110 miliar hanya sekitar Rp18 miliar. Apa masalahnya. Apakah karena masyarakat yang tidak mau membayar atau hal-hal lain sehingga dievaluasi,” jelasnya.
Berdasarkan hasil evaluasi, kata Ishak, untuk Kecamatan Ciomas yang terbaik capaiannya yakni 80 persen dengan 6 desa lunas PBB. Kemudian yang terbaik kedua Pulo Ampel dengan satu desa lunas PBB.
“Untuk yang paling rendah itu Kecamatan Bandung, yakni hanya 30 persen. Padahal kita ketahui sebelumnya Bandung masuk tiga besar terbaik, kenapa tahun ini pencapaiannya terendah. Itu yang kita evaluasi. Ada masalah apa sehingga wajib pajak rendah,” pungkas Ishak.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Serang, Tubagus Entus Mahmud Sahiri mengapresiasi kepada delapan desa atas pencapaian penerimaan PBB P2.
Menariknya, kata dia, dari delapan desa ini, enam di antaranya ada di Kecamatan Ciomas yang saat ini dipimpin oleh Plt Camat. Selebihnya saat ini sedang dievaluasi dan diharapkan juga bisa meningkatkan perolehan PBB P2 secara signifikan.
“Masih ada beberapa hari lagi. Kita harapkan semuanya bisa meningkatkan, karena APBD Kabupaten Serang sekarang sangat tergantung kepada pemasukan PAD kita dari pajak. Kita tidak bisa berharap lagi adanya tambahan bantuan, baik dari dana transfer pemerintah pusat maupun bagi hasil dari provinsi,” ujarnya.
“Oleh karena itu, kepada para Camat, dan Kades supaya melakukan sosialisasi, memberikan penyadaran kepada seluruh warga untuk segera bisa membayar pajak sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan,” ajak Entus.
Terhadap desa yang tertinggi, kata Entus, akan diberikan apresiasi oleh Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah seperti yang sudah dilakukan. Untuk Kecamatan tertinggi penerimaan PBB P2 diberikan bendera putih dan untuk Kecamatan terendah diberikan bendera hitam.
“Ini adalah sebagai simbol apresiasi kepada para Camat, yang putih itu kita apresiasi dengan baik, ini menyangkut kinerja mereka. Begitu juga sebaliknya, yang hitam ini yang menjadi, kalau misalkan berturut-turut memperoleh bendera hitam, pasti akan menjadi bahan evaluasi kedudukan dia sebagai camat,” tegas Entus. (*/red)
Tidak ada komentar:
Tulis komentar